Bangsa Tanpa Ingatan dan Sejarah

”Perlawanan terhadap kekuasaan Adalah perjuangan melawan lupa”
(Milan Kundera)

Alangkah terkejutnya ketika pada hari Minggu kemarin (15/5/2011) M Qodari direktur eksekutif Indo Barometer sebuah lembaga survey nasional merilis hasil survey yang mengatakan bahwa Orde Baru lebih baik, dan Soeharto sebagai pemimpin Orde baru adalah presiden yang paling disuka dan berhasil selama kepemimpinanya.

Survey yang bertajuk ”Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan pemerintahan SBY-Boediono dilaksanakan pada 25 April – 4 mei 2011. dalam survey itu Indo Barometer menggali persepsi presiden yang paling disuka dan yang paling berhasil dalam memimpin negeri ini.

 

Surat Soeharto Untuk Pramoedya Ananta Toer

Mungkin agak telat, untuk memperingati wafatnya Pramoedya Ananta Toer, yang meninggal pada 30 April 2006 silam di Rumah Sakit St. Carolus, Salemba, Jakarta. Bulan April sudah lewat dan sekarang kita sudah menginjak bulan Mei. Tapi bagi kita, Pram tidak pernah mati, karena karya-karyanya yang fenomenal sudah bisa kita nikmati seiring perubahan reformasi 1998 yang berujung pada tergulingnya sang diktator Jenderal TNI Soeharto orang yang mengirimkannya ke Pulau Buru selama 14 tahun, tanpa pengadilan atau proses hukum karena dituduh terlibat G30S.

Sebagai dua insan, Soeharto dan Pramoedya adalah manusia yang lahir dalam satu angkatan/generasi. Jika Pramoedya Ananta Toer lahir pada tahun 1925 sedangkan Soeharto ditahun 1921, keduanya juga pernah mengenyam pendidikan militer, meskipun pada akhirnya Pramoedya keluar dari kemiliteran dengan pangkat terakhir Letnan Dua sedangkan Soeharto sebagai Jenderal TNI bintang lima bahkan menjadi Presiden RI.